Pages

Selasa, 05 Mei 2015

Isra Mi'raj


Pengertian / Definisi Isra dan Mi’raj
Isra Mi’raj adalah dua bagian dari perjalanan yang dilakukan oleh Muhammad dalam waktu satu malam saja. Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada peristiwa ini Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam mendapat perintah untuk menunaikan shalat lima waktu sehari semalam.


Isra’ dan Mi’raj merupakan dua cerita perjalanan yang berbeda. Isra’ merupakan kisah perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Yerussalem. Sedangkan Mi’raj merupakan kisah perjalanan Nabi dari bumi naik ke langit ketujuh dan dilanjutkan ke Sidratul Muntaha (akhir penggapaian) untuk menerimah perintah di hadirat Allah SWT.


Namun karena dua peristiwa ini terjadi pada waktu yang bersamaan maka disebutlah peristiwa Isra’ Mi’raj. Selama perjalanan Nabi ditemani Malaikat Jibril dengan menunggangi Buraq. Peristiwa Isra’ Mi’raj terjadi dalam waktu singkat, yaitu hanya dalam satu malam.

Isra Mi’raj terjadi pada periode akhir kenabian di Makkah sebelum Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam hijrah ke Madinah. Menurut al-Maududi dan mayoritas ulama, Isra Mi’raj terjadi pada tahun pertama sebelum hijrah, yaitu antara tahun 620-621 M. Menurut al-Allamah al-Manshurfuri, Isra Mi’raj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian, dan inilah yang populer.

Namun demikian, Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri menolak pendapat tersebut dengan alasan karena Khadijah radhiyallahu anha meninggal pada bulan Ramadan tahun ke-10 kenabian, yaitu 2 bulan setelah bulan Rajab. Dan saat itu belum ada kewajiban salat lima waktu. Al-Mubarakfuri menyebutkan 6 pendapat tentang waktu kejadian Isra Mi’raj. Tetapi tidak ada satupun yang pasti. Dengan demikian, tidak diketahui secara persis kapan tanggal terjadinya Isra Mi’raj.

Peristiwa Isra Mi’raj terbagi dalam 2 peristiwa yang berbeda. Dalam Isra, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam “diberangkatkan” oleh Allah SWT dari Masjidil Haram hingga Masjidil Aqsa. Lalu dalam Mi’raj Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit sampai ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi. Di sini Beliau mendapat perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan salat lima waktu.

Bagi umat Islam, peristiwa tersebut merupakan peristiwa yang berharga, karena ketika inilah salat lima waktu diwajibkan, dan tidak ada Nabi lain yang mendapat perjalanan sampai ke Sidratul Muntaha seperti ini. Walaupun begitu, peristiwa ini juga dikatakan memuat berbagai macam hal yang membuat Rasullullah SAW sedih.

Sejarah / Kisah Perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW
Perjalanan dimulai Rasulullah mengendarai buraq bersama Jibril. Jibril berkata, “turunlah dan kerjakan shalat”.

Rasulullahpun turun. Jibril berkata, “dimanakah engkau sekarang ?”

“tidak tahu”, kata Rasululullah.

“Engkau berada di Madinah, disanalah engkau akan berhijrah “, kata Jibril.

Perjalanan dilanjutkan ke Syajar Musa (Masyan) tempat penghentian Nabi Musa ketika lari dari Mesir, kemudian kembali ke Tunisia tempat Nabi Musa menerima wahyu, lalu ke Baitullahmi (Betlehem) tempat kelahiran Nabi Isa AS. Kemudian terjadilah peristiwa pembelahan dada Nabi Muhammad untuk disucikan dengan air Zamzam oleh Malaikat Jibril di samping Ka’bah sebelum berangkat ke Masjidil Aqsha di Yerussalem sebagai kiblat nabi-nabi terdahulu.

Sesampainya di Yerussalem, Jibril menurunkan Rasulullah dan menambatkan kendaraannya. Setelah Rasululullah memasuki masjid ternyata telah menunggu Para nabi dan rasul. Rasulululah bertanya : “Siapakah mereka ?”

“Saudaramu para Nabi dan Rasul”.

Nabi Muhammad kemudian menjadi imam bagi nabi-nabi terdahulu ketika melaksanakan salat sunnah dua rakaat di Masjidl Aqsa. Jibril membawa dua gelas minumam berisi susu dan arak, Nabi memilih susu sebagai isyarat bahwa umat Islam tidak akan tersesat.

Kemudian Jibril membimbing Rasul kesebuah batu besar, tiba-tiba Rasululullah melihat tangga yang sangat indah, pangkalnya di Maqdis dan ujungnya menyentuh langit. Kemudian Rasulullah bersama Jibril naik tangga itu menuju kelangit tujuh dan ke Sidratul Muntaha.

Dan sesungguhnya nabi Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, yaitu di Sidratul Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratull Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dariyang dilihatnya itu dan tidakpula melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.” (QS. An-Najm : 13 – 18).

Di langit pertama Muhammad bertemu dengan Nabi Adam A.S, di langit kedua bertemu dengan Nabi Isa dan Yahya A.S, di langit ketiga bertemu dengan Nabi Yusuf A.S, di langit keempat bertemu dengan Nabi Idris A.S, di langit keenam bertemu dengan Nabi Musa A.S dan di langit ketujuh bertemu dengan Nabi Ibrahim A.S.

Dari Sa’id bin Al Musayyib, dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

« حِينَ أُسْرِىَ بِى لَقِيتُ مُوسَى – عَلَيْهِ السَّلاَمُ – ». فَنَعَتَهُ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- « فَإِذَا رَجُلٌ – حَسِبْتُهُ قَالَ – مُضْطَرِبٌ رَجِلُ الرَّأْسِ كَأَنَّهُ مِنْ رِجَالِ شَنُوءَةَ – قَالَ – وَلَقِيتُ عِيسَى ». فَنَعَتَهُ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- « فَإِذَا رَبْعَةٌ أَحْمَرُ كَأَنَّمَا خَرَجَ مِنْ دِيمَاسٍ ».
- يَعْنِى حَمَّامًا – قَالَ « وَرَأَيْتُ إِبْرَاهِيمَ – صَلَوَاتُ اللَّهِ عَلَيْهِ – وَأَنَا أَشْبَهُ وَلَدِهِ بِهِ – قَالَ – فَأُتِيتُ بِإِنَاءَيْنِ فِى أَحَدِهِمَا لَبَنٌ وَفِى الآخَرِ خَمْرٌ فَقِيلَ لِى خُذْ أَيَّهُمَا شِئْتَ. فَأَخَذْتُ اللَّبَنَ فَشَرِبْتُهُ . فَقَالَ هُدِيتَ الْفِطْرَةَ أَوْ أَصَبْتَ الْفِطْرَةَ أَمَا إِنَّكَ لَوْ أَخَذْتَ الْخَمْرَ غَوَتْ أُمَّتُكَ ».

“Ketika aku diisra’kan (diperjalankan), aku bertemu Musa ‘alaihis salam.” Lalu Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam mensifatinya dengan mengatakan bahwa ia adalah pria yang tidak gemuk yang berambut antara lurus dan keriting serta terlihat begitu gagah.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku pun bertemu ‘Isa.” Lalu beliau mensifati ‘Isa bahwa ia adalah pria yang tidak terlalu tinggi, tidak terlalu pendek dan kulitnya kemerahan seakan baru keluar dari kamar mandi.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku pun bertemu Ibrahim -shalawatullah ‘alaih- dan aku adalah keturunan Ibrahim yang paling mirip dengannya. Aku pun datang dengan membawa dua wadah. Salah satunya berisi susu dan yang lainnya khomr (arak). Lantas ada yang mengatakan padaku, “Ambillah mana yang engkau suka.” Aku pun memilih susu, lalu aku meminumnya.” Ia pun berkata, “Engkau benar-benar berada dalam fithrah. Seandainya yang kau ambil adalah khomr, tentu umatmu pun akan ikut sesat.” (HR. Muslim no. 168).

"Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Q.S Al Isra (17):1)

Selanjutnya Rasulullah melanjutkan perjalanan menghadap Allah tanpa ditemani Jibril. Rasulullah membaca yang artinya : “Segala penghormatan adalah milik Allah, segala Rahmat dan kebaikan“.

Allah berfirman yang artinya: “Keselamatan bagimu wahai seorang nabi, Rahmat dan berkahnya“.

Rasul membaca lagi yang artinya: “Keselamatan semoga bagi kami dan hamba-hamba Allah yang sholeh.”

Berfirman Allah SWT : “Hai Muhammad Aku mengambilmu sebagai kekasih sebagaimana Aku telah mengambil Ibrahim sebagai kesayanagan dan Akupun memberi firman kepadamu seperti firman kepada Musa Akupun menjadikan umatmu sebagai umat yang terbaik yang pernah dikeluarkan pada manusia, dan Akupun menjadikan mereka sebagai umat wasath (adil dan pilihan), Maka ambillah apa yang aku berikan kepadamu dan jadilah engkau termasuk orang-orang yang bersyukur“.

“Kembalilah kepada umatmu dan sampaikanlah kepada mereka dari Ku”. Nabi kemudian menerima perintah untuk membawa amanah Allah berupa salat 50 waktu dalam sehari semalam untuk Nabi Muhammad dan umatnya.

Kemudian Rasulullah turun ke Sidratul Muntaha. Dalam perjalanan pulang di langit keenam, beliau bertemu Musa A.S. Terjadilah percakapan di antara keduanya, Musa menanyakan apa yang dibawa Muhammad setelah menghadap Allah. Muhammad kemudian menjelaskan mengenai perintah untuk melakukan salat 50 waktu dalam sehari semalam. Musa lantas menyuruh Muhammad untuk kembali menghadap Allah dan meminta keringanan.

Muhammad lantas kembali kehadirat Allah untuk meminta keringanan. Permintaan tersebut dikabulkan, perintah salat diturunkan menjadi 45 kali. Setelah itu Muhammad kembali dan bertemu lagi dengan Musa. Dikisahkan Nabi Muhammad SAW sempat beberapa kali pulang pergi untuk meminta keringanan salat, hingga akhirnya turun menjadi lima kali dalam waktu sehari semalam.

Setelah perintah salat diturunkan menjadi lima waktu dalam sehari semalam, dikisahkan bahwa Nabi Musa masih menyuruh Muhammad untuk meminta keringanan. Tapi Nabi Muhammad tidak berani lagi melakukannya karena malu pada Allah, ia pun rela dan ikhlas dengan ketentuan tersebut. Nabi akhirnya kembali dengan membawa perintah salat selama lima waktu yang kita kenal sebagai salat Subuh, Zuhur, Asar, Magrib dan Isya.

Kemudian Jibril berkata : “Allah telah memberikan kehormatan kepadamu dengan penghormatan yang tidak pernah diberikan kepada seorangpun dari makhluk Nya baik malaikat yang terdekat maupun nabi yang diutus. Dan Dia telah membuatmu sampai suatu kedudukan yang tak seorangpun dari penghuni langit maupun penghuni bumi dapat mencapainya. Berbahagialah engkau dengan penghormatan yang diberikan Allah kepadamu berupa kedudukan tinggi dan kemuliaan yang tiada bandingnya. Ambillah kedudukan tersebut dengan bersyukur kepadanya karena Allah Tuhan pemberi nikmat yang menyukai orang-orang yang bersyukur”.

Lalu Rasulullah memuji Allah atas semua itu.

Kemudian Jibril berkata : “Berangkatlah ke surga agar aku perlihatkan kepadamu apa yang menjadi milikmu disana sehingga engkau lebih zuhud disamping zuhudmu yang telah ada, dan sampai lah disurga dengan izin Allah SWT. Tidak ada sebuah tempat pun aku biarkan terlewatkan”. Rasul melihat gedung-gedung dari intan mutiara dan sejenisnya, Rasul juga melihat pohon-pohon dari emas. Rasul melihat disurga apa yang belum pernah dilihat mata, belum pernah didengar telinga dan tidak terlintas dihati manusia. Semua itu membuat Rasul kagum dan untuk mengejar surgalah mestinya manusia beramal. Kemudian Rasululullah diperlihatkan neraka sehingga rasul dapat melihat belenggu-belenggu dan rantai-rantainya selanjutnya Rasulullah turun ke bumi dan kembali ke masjidil haram menjelang subuh.

Mendapat Mandat Shalat 5 waktu
Agaknya yang lebih wajar untuk dipertanyakan, bukannya bagaimana Isra’ Mi’raj, tetapi mengapa Isra’ Mi’raj terjadi? Jawaban pertanyaan ini sebagaimana kita lihat pada ayat 78 surat al-lsra’, Mi’raj itu untuk menerima mandat melaksanakan shalat Lima waktu. Jadi, shalat inilah yang menjadi inti peristiwa Isra’Mi’raj tersebut.

Shalat merupakan media untuk mencapai kesalehan antara seorang hamba dengan Allah. Shalat juga menjadi sarana untuk menjadi keseimbangan tatanan masyarakat yang egaliter, beradab, dan penuh kedamaian. Makanya tidak berlebihan apabila Alexis Carrel menyatakan : “Apabila pengabdian, sholat dan do’a yang tulus kepada Sang Maha pencipta disingkirkan dari tengah kehidupan bermasyarakat, hal itu berarti kita telah menandatangani kontrak bagi kehancuran masyarakat tersebut“. Perlu diketahui bahwa A. Carrel bukanlah orang yang memiliki latar belakang pendidikan agama, tetapi dia adalah seorang dokter dan pakar Humaniora yang telah dua kali menerima nobel atas hasil penelitiannya terhadap jantung burung gereja dan pencangkokannya. Tanpa pendapat Carrel pun, Al–Qur’an 15 abad yang lalu telah menyatakan bahwa shalat yang dilakukan dengan khusu’ akan bisa mencegah perbuatan keji dan mungkar, sehingga tercipta tatanan masyarakat yang harmonis, egaliter, dan beretika.


Penulis : Yuni Yusnia
Sumber : Lampu Islam

Aktivitas STN

Science Club merupakan kegiatan ekstrakulikuler yang diadakan oleh SMA Tunas Nusantara dengan tujuan mendaur ulang sampah sekolah untuk dijadikan barang bekas yang nantinya berkemungkinan memiliki nilai jual. Pada kesempatan kali ini, siswa-siswi SMA Tunas Nusantara melakukan daur ulang barang bekas berupa tutup botol.

Inilah hasil kreasi kami...










Ditulis oleh : Yuni Yusnia

Resensi Buku

Identitas Buku
Judul Buku                       : Padang Bulan
Penulis                               : Andrea Hirata
Penerbit                            : Penerbit Bentang
Jumlah Halaman             : 260  hlm
Resensi                        :  Buku karya Andrea Hirata ini mengisahkan perjuangan seorang anak kecil yaitu Enong untuk menghidupkan keluarganya setelah Ayahnya meninggal. Enong merupakan puteri dari Syalimah dan Zamzami, ia sangat menggemari pelajaran bahasa Inggris. Namun, sayangnya Enong tidak bisa melanjutkan sekolah karena harus menggantikan peran Ayahnya sebagai tulang punggung keluarga. Ia menjadi pendulang timah wanita pertama di Belitong.
                                                  Novel ini juga menceritakan kisah cinta Ikal dengan gadis Tionghoa yaitu A Ling. Cinta mereka dipisahkan oleh Ayah Ikal yang tak setuju dengan perempuan keturunan Tionghoa tersebut.
Kelebihan                         : - Cover buku unik, bersatu dengan novel ‘ Cinta dalam gelas’.
                                               - Bahasa dalam buku ini komunikatif sehingga mudah dimengerti.
                                         - Novel ini memotivasi kita untuk pantang menyerah dalam menghadapi suatu masalah, karena selalu ada solusi dibalik masalah yang kita hadapi.
Kekurangan                         : -
                                                 



Sosok


Dr Soetomo, Pendiri Boedi Oetomo













Dr. Soetomo yang memiliki nama kecil Subroto, lahir di desa Ngepeh, Loceret, Nganjuk, Jawa Timur. Merupakan tokoh dalam berdirinya organisasi Boedi Oetomo. Beliau menempuh pendidikan di STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen), Batavia.-Sekolah dokter untuk anak-anak pribumi Hindia Belanda 1903-1911). Pada tahun 1919 sampai 1923, Soetomo melanjutkan studi kedokteran di Belanda.

Pada tahun 1924, sekembalinya ke tanah air beliau mendirikan Indonesische Studie Club (ISC) yang merupakan wadah bagi kaum terpelajar Indonesia. ISC berhasil mendirikan sekolah tenun, bank kredit, koperasi, dan sebagainya. Pada tahun 1931 ISC berganti nama menjadi Persatuan Bangsa Indonesia (PBI). Di bawah pimpinan dr Soetomo, PBI berkembang pesat.

Beliau juga melihat kelemahan yang ada pada Boedi Oetomo. Waktu itu sudah banyak berdiri partai politik. Karena itu, ia ikut giat mengusahakan agar Budi Utomo bergerak di bidang politik dan keanggotaannya terbuka buat seluruh rakyat.

Selain bergerak di bidang politik dan kedokteran, dr Sutomo juga aktif di bidang kewartawanan. Ia bahkan memimpin beberapa buah surat kabar. Dalam usia 50 tahun, ia meninggal dunia di Surabaya pada tanggal 30 Mei 1938.


Ditulis oleh : Yuni Yusnia
diramu dari berbagai sumber

Headline



Hari Kebangkitan Nasional (HARKITNAS)












Hari Kebangkitan Nasional (HARKITNAS) merupakan  masa di mana bangkitnya jiwa Nasionalisme serta Semangat Persatuan untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. Hari Kebangkitan Nasional ini, ditandai dengan peristiwa penting yakni, berdirinya Boedi Oetomo dan Ikrar Sumpah Pemuda. Masa ini merupakan suatu dampak polotik etis.

Kebangkitan pergerakan nasional Indonesia sebenarnya bukanlah berawal dari berdirinya Boedi Oetomo, melainkan diawali dengan berdirinya Sarekat Dagang Islam pada tahun 1905 di Pasar Laweyan, Solo yang kemudian berubah menjadi Sarekat Islam pada tahun 1906.

Tanggal 20 Mei 1908 yang merupakan berdirinya Boedi Oetomo, akhirnya dijadikan sebagai peringatan Hari Kebangkitan Nasional. Tokoh-tokoh sejarah kebangkitan nasional, antara lain: Gunawan, Sutomo, dr. Tjipto Mangunkusumo, dr. Douwes Dekker, Suwardi Suryoningrat (Ki Hajar Dewantara), dan lain-lain.





Ditulis oleh : Yuni Yusnia
diramu dari berbagai sumber

Senin, 04 Mei 2015

Jendela Dunia

7 Pahlawan Pemimpin Perang Terbaik Dalam Sejarah

Perang yag merupakan sebuah aksi fisik dan non fisik (dalam arti sempit, adalah kondisi permusuhan dengan menggunakan kekerasan) antara dua atau lebih kelompok manusia untuk melakukan dominasi di wilayah yang dipertentangkan. Dan disetiap peperangan tentu ada pemimpin perang yang sukses menuntun pengikutnya ke jalur kemenangan dengan strategi jitu yang efektif dan karisma yang mampu membakar semangat para pengikutnya. 
Berikut merupakan kesatria perang yang menjadi pahlawan dan legenda perang karena kepemimpinannya di medan perang dan tentunya sangat di segani dalam sejarah dunia.
 

1. MUHAMMAD SAW.
 
 Sejarah telah mencatat kejeniusan dan kehebatan Rasulullah sebagai panglima di bidang militer dan strategi perang, yang tak tertandingi oleh Panglima perang manapun, siapapun dan dalam perang apapun, serta pada waktu kapanpun, baik pada masa lalu, sekarang maupun yang akan datang. Dan fakta-fakta menunjukkan bahwa Rasulullah Sang Panglima telah mempelopori dan menerapkan seluruh “Principles Of War” yang hari ini menjadi rujukan setiap Panglima perang dan tentaranya.


 Dari peperangan yang banyak itu, yang paling terkenal hingga sekarang adalah Perang Badar, yakni peperangan antara 300 tentara pimpinan Muhammad melawan 700 tentara kafir Mekah (H.G. Wells, The Outline of History, 1949). Kemenangan yang diraih dalam Perang Badar ini--sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an--tidak terlepas dari bantuan dari 3.000 malaikat yang secara khusus diturunkan oleh Allah dari langit untuk membantu tentara pimpinan Muhammad.
 
2. Salahuddin Ayyubi
  Salahudin Al Ayubi atau sering juga di sebut sebagai “Saladin” di dunia barat, merupakan panglima perang Muslim yang dikagumi kepiawaian berperang serta keshalihannya baik kepada kawan dan lawan-lawannya. Keberanian dan kepahlawanannya tercatat sejarah di kancah perang salib.Juli 1192 sepasukan muslim dalam perang salib menyerang tenda-tenda pasukan salib diluar benteng kota Jaffa, termasuk didalamnya ada tenda Raja Inggris, Richard I. Raja Richard pun menyongsong serangan pasukan muslim dengan berjalan kaki bersama para prajuritnya. Perbandingan pasukan muslim dengan Kristen adalah 4:1. Salahudin Al Ayubi yang melihat Richard dalam kondisi seperti itu berkata kepada saudaranya : ” Bagaimana mungkin seorang raja berjalan kaki bersama prajuritnya? Pergilah ambil kuda arab ini dan berikan kepadanya, seorang laki-laki sehebat dia tidak seharusnya berada di tempat ini dengan berjalan kaki “. Fragmen diatas dicatat sebagai salah satu karakter yang pemurah dari Salahudin, bahkan kepada musuhnya sekalipun. Walalupun sedang diatas angin tetap berlaku adil dan menghormati lawan-lawannya.
 
3. Muhammad Al-Fatih
Sultan Muhammad al-Fatih adalah sosok yang ditunggu-tunggu kedatangannya sepanjang sejarah Islam, dimana setiap orang ingin menjadi sosok itu, maka dia adalah sang penakluk Konstantinopel. Bahkan para shahabat Nabi sendiri pun berebutan ingin menjadi orang yang diceritakan Nabi SAW dalam sabdanya.

Konstantinopel atau yang hari ini dikenal dengan nama Istambul, Turki. Dulunya berada di bawah kekuasaan Byzantium yang beragama Kristen Ortodoks. Tahun 857 H / 1453 M, kota dengan benteng legendaris tak tertembus akhirnya runtuh di tangan Sultan Muhammad al-Fatih, sultan ke-7 Turki Utsmani.
 
4. Alexandre The Great
Ia adalah seorang penakluk asal Makedonia. Ia diakui sebagai salah seorang pemimpin militer paling jenius sepanjang zaman. Ia juga menjadi inspirasi bagi penakluk-penakluk seperti Hannibal, Pompey dan Caesar dari Romawi, dan Napoleon. Dalam masa pemerintahannya yang singkat, Alexander mampu menjadikan Makedonia sebagai salah satu kekaisaran terbesar di dunia.
 
5. Sun Tsu
Ia adalah salah satu jenderal tertangguh dan tercerdas milik kerajaan wu. ia adalah jenderal yang pandai menerjemahkan siasat perang. Ialah penulis buku The Art of war, yang merupakan buku panduan perang dan strategi penyergapan yang sekarang dipelajari di seluruh Dunia.

6. Julius Cesar
Dialah jenderal terbesar kekaisaran Romawi.Ia menjadi kaisar romawi di tahun 59 SM.ia adalah jenderal perang cerdas dan berbahaya. Di masa pemerintahanya, ia telah meluaslan pengaruh kekaisaran Romawi ke hampir seluruh Eropa, sebagian Afrika, dan sebagian asia barat. ia juga dikenal sebagai salah satu pemimpin paling diktator di Dunia

7. Hannibal Barca

Dia adalah salah satu pemimpin Kartago yang paling terkenal. Pencapaiannya yang paling besar adalah ketika meletusnya Perang Punic, ketika dia membawa pasukan yang mengandung gajah perang dari Iberia melewati Pyrenees dan Alps sampai bagian utara Itali. Selama invasinya di Italia, dia mengalahkan Ksatria Romawi di beberapa pertempuran, termasuk yang di Trebia, Trasimene dan Cannae.
 
Dibagikan oleh Siti Nurhaliza
sumber : adha-share







Karya Sastra - Drama



PENYESALAN TERDALAM
Oleh Siti Nurhaliza

     Di sebuah kelas social sedang terjadi perbincangan para siswi mengenai pelajaran social studies. Pelajaran yang dulu sangat digemari oleh anak IPS. Mereka senang melakukan penelitian sosial mengenai berbagai masalah sosial. Mulai dari mengamati, mengelompokkan dan menginterpretasikan masalah sosial tersebut. Tetapi kini mereka merasa sangat jenuh dengan mata pelajaran tersebut karena penelitian mereka tak kunjung selesai.
Iza                        : Eh, kalian sudah melakukan wawancara?
Tari                       : Udah dong, kalo kamu?
Iza                         : Sudah juga, tapi belum semua respondennya. Kamu ko diem aja sih Wi?
Tiwi                      : Hmm.. aku sudah coba wawancara. Tapi respondennya tidak bersedia.
Iza & Tari            : Loh, kenapa?
Tiwi                     : Mereka bilang tema penelitian aku membuat mereka sedih, jadi mereka ga mau aku wawancarai. Aku bingung nanti harus laporan bagaimana dengan Bu Rahma.
(bunyi getar hp)
Tari                       : (ngecek hp) Ada sms dari Bu Rahma nih
Iza                         : mana, mana! (ingin merebut hp B)
Tari                       : sabar dong ah! (dengan nada marah)
     “ Maaf yaa, anak2 ibu. Ibu ga bisa datang mengajar social studies pagi ini karena ibu sdg kurang enak badan. InsyaAllah, nanti siang kalo sudah membaik ibu dtng. “
Tiwi                      : alhamdulilah (merasa lega)
Iza                         : yeahh! (senang)
Tari                       : kok kalian senang sih Bu Rahma tdk masuk?
Tiwi                      : bukan gitu B, masalahnya wawancara aku belum selesai.
Iza                         : yaa, aku juga. Kamu sih enak!
Tari                       : enak apanya? Kalian merasakan ga apa yang lagi aku rasakan?
Iza & Tiwi           : jenuh!! (berbarengan)
Tari                       : ko kalian tahu sih?
Iza & Tiwi           : yaiyalah
Tari                       : aku juga ngerasa jenuh B. Penelitian kita ga selesai2. Revisi teruss!! (kesal)
Tiwi                  : Iyaa, coba deh liat anak IPA. Mereka pasti udah melakukan banyak penelitian ilmiah, sedangkan kita?..
Tari                       : satu aja belum selesai2 (melanjutkan kata2 Tiwi)

“ Teet..teett.. “ bel istirahat berbunyi mereka menyudahi percakapan dan beranjak untuk tadarus dan solat Dhuha bersama.
Bel masukpun berbunyi dan mereka bergegas untuk masuk kelas. Setelah beberapa menit kemudian, Bu Rahma memasuki kelas.

Bu Rahma          : Assalamu’alaikum (sambil berjalan menuju meja guru)
All                        : Wa’alaikumsalam
Bu Rahma         : Bagaimana hasil wawancara kalian? seperti biasa ya berikan laporan ke ibu satu per satu!
Tari                    : Saya udah wawancara bu, dapet 3 responden. Tetapi 1 respondennya bukan pelajar.
Bu Rahma           : Lalu, mana hasil wawancaranya?
Tari                       : Belum diketik bu.
Bu Rahma      : Kalian itu kan sudah tau langkah selanjutnya harus ditulis/diketik. Jangan nunggu Ibu pinta baru dikerjakan! Kalian harus lebih kreatif dong. Tiwi, bagaimana wawancara kamu?
Tiwi                 : Saya sudah coba wawancara bu. Tetapi respondennya tdk bersedia dgn alasan tema penelitian saya membuat mereka sedih.
Bu Rahma           : Ada berapa responden yang sudah kamu coba wawancarai?
Tiwi        : 2 responden. Salah satu respondennya itu teman SMP saya. Dia ga mau diwawancarain soalnya orang tuanya udah gaada semuanya dan ga mau sedih lagi karena mengingat mereka. 1 responden lagi itu teman adik saya, dia juga sama ga mau kalo “ broken home “ terjadi pada diri dia dan dia ga bersedia saya wawancarai.
Bu Rahma           : Hmm, kalo seperti itu berarti responden yang kamu wawancarai tidak merasa nyaman dengan kamu. Seharusnya kamu membuat mereka nyaman terlebih dahulu, misalnya iseng2 main ke rumahnya, lalu tanyakan kabar ayah/ibunya, dst. Setelah itu, kamu masuk ke topik wawancara kamu.
Tiwi                      : Baik bu, nanti akan saya coba lagi.
Bu Rahma           : (menengok ke arah Iza dan senyum sinis)
Iza                    : Saya sudah wawancara bu, di warnet dekat rumah saya. Tetapi hanya dapat 1 responden, karena saya tidak boleh lama-lama berada di luar rumah dan hasilnya juga belum saya ketik.

Bu Rahma : Itu tidak bisa dijadikan alasan. Ibu juga sedang sakit, tetap ibu usahakan untuk datang dan mengajar satu pelajaran. Jarak rumah ibu ke sekolah itu tidak dekat, tapi apa yang ibu dapatkan? Kalian hanya membuat ibu kecewa. (diam sesaat)
Yasudah, sekarang terserah kalian saja mau dikerjakan atau tidak karena sebenarnya ini untuk diri kalian sendiri. Jika kalian menganggap penelitian ini sebagai beban, lebih baik tidak usah dilanjutkan. Ibu tidak mau kalian merasa terbebani dengan pelajaran social studies. (berkemas dan pergi)
Semua siswi merasa cemas dengan perginya Bu Rahma dan mereka bingung harus melakukan apa. Lalu, salah satu di antara siswi berinisiatif untuk menyusul Bu Rahma ke kantor dan meminta maaf.
Tiwi                      : Bagaimana kalo kita susul Bu Rahma ke kantor?
Iza                         : Aku takutt..
Tari                       : Terus kita mau ngomong apa sama Bu Rahma?
Tiwi                : Apapun, yang penting Bu Rahma bisa memaafkan kita dan mau membimbing penelitian sosial kita lagi.
Semua siswi bergegas menuju kantor untuk menghampiri Bu Rahma, mereka tidak berani untuk masuk ke kantor sehingga mereka hanya mondar-mandir di depan kantor. Akhirnya setelah beberapa menit kemudian mereka memberanikan diri untuk masuk dan menghampiri Bu Rahma.
All                          : Assalamu’alaikum
Bu Rahma           : Wa’alaikumsalam (dengan pelan).  Ada apa kalian ke sini?
Tari                       : Ibu maafin kita, kita janji engga akan mengulanginya lagi.
Tiwi                      : Ibu jangan cuek! Kita mau ibu tetap membimbing penelitian kita.
Bu Rahma      : Usaha kalian itu belum maksimal, mudah menyerah! Ibu itu seperti tidak dihargai oleh kalian. Ibu membuang-buang waktu di sini hanya untuk mengajar siswi seperti kalian. Sekarang apa yang membuat Ibu harus percaya kalo kalian tidak akan membuat ibu kecewa lagi? Karena ini sudah yang kesekian kalinya kalian membuat ibu kecewa seperti ini.
Iza                            : Kita tidak akan menyepelekan tugas yang ibu berikan.
Tiwi                         : Kita akan berubah dan berusaha menjadi lebih baik
(Bu Rahma hanya merespon denga menatap siswinya satu per satu), tak lama bel pulang sekolah berbunyi ‘ teet..teet..tett ‘
Bu Rahma             : Hmm, yasudah sekarang kalian kembali ke kelas dan pulang!
Semua siswi bersalaman dengan Bu Rahma dan kembali ke kelas. Mereka menyesali kesalahannya dan berjanji akan berubah menjadi yang lebih baik.