Pages

Senin, 08 Juni 2015

Resensi Buku








Judul Buku : Ibuk
Penulis : Iwan Setyawan
Penerbit : Gramedia

Tak pernah sebelumnya aku membaca cerita tentang cinta sesederhana ini. Kerja keras seorang ayah dan kegigihan seorang ibu, untuk menyatakan cinta dan kasih sayangnya kepada kelima orang anaknya ; Isa, nani, Bayek, Rini, dan Mira. Bapak yang seorang supir angkot, rela pulang malam demi makan anak istrinya besok. Ibu yang semangat menawar sayuran dan bahan masak lain demi menghemat uang. Ibu memiliki cita-cita untuk menyekolahkan anaknya hingga tinggi. Ia tak mau nasib anaknya sama sepertinya yang SD saja tidak lulus. Dengan kegigihan dan kerja keras, kelima orang anaknya dapat berkuliah dan lulus S1, bahkan salah seorang anaknya, Bayek berkuliah hingga S2 dan telah menaklukan kota New York dengan jabatan sebagai direktur.


Jendela Dunia

8 Penemuan Sains Yang Membuka Mata Dunia

1. Ununseptium

Unuseptium yang untuk sementara dinamai unsur ke 117 merupakan kombinasi antara isotop berkelium dan kalsium yang diciptakan para ilmuwan di Dubna, Rusia. Para fisikawan mengatakan bahwa unsur ini bisa menunjukkan “island of stability”, dimana unsur yang terberat bisa bertahan selama berbulan-bulan.
Unsur dengan nomor atom 117 ini dibuat dengan cara memborbardir 249Bk dengan ion kalsium dalam siklotron JINR U4000 selama 150 hari yang terdapat di Dubna.

Keseluruhan proses yang memakan waktu tidak lebih dari 320 hari yang merupakan waktu paruh unsur Bk (150 hari dalam siklotron+analisis data+review oleh tim peneliti) ini akhirnya berhasil menghasilkan 6 atom Ununseptium. Masing-masing dari keenam atom tersebut kemudian meluruh dengan memancarkan partikel alfa menjadi unsur bernomor atom 115 kemudian 113 sampai intinya terbelah menjadi dua atom yang lebih stabil.
2. Gen Penyebab Penuaan
Manusia memiliki sel tubuh yang regeneratif, bisa terus memperbarui jumlahnya. Namun teka-teki penyebab ketuaan menjad perhatian ilmuwan. Secara genetika, ternyata terdapat unsur penyebab kita tak bisa awet muda selamanya.

Dan pada beberapa orang ada yang tampak tua lebih cepat. Apa sebabnya? Para ahli genetika menemukan bahwa hal tersebut disebabkan oleh ulah gen TERC. Gen tersebut menentukan panjang telomer, semacam tutup yang terdapat pada ujung kromosom.

Orang pembawa gen itu akan cenderung mengalami penuaan lebih cepat sebab telomernya akan memendek lebih cepat. Orang yang membawa satu copy gen itu misalnya, akan tampak sama tua dengan orang yang 3-4 tahun lebih tua darinya. Penelitian tentang gen TERC itu dipublikasikan dalam Jurnal Genetics.


 
3. Planet Ekstra Surya
3news.co.nz
 
Para peneliti menemukan bahwa terdapat banyak sekali planet di luar tata surya. Salah satunya adalah planet HIP 13044b yang ditemukan oleh Astronom asal Indonesia, Johny Setiawan. Planet tersebut sebenarnya merupakan planet ekstra surya tetapi masuk ke galaksi Bima Sakti. Penemuan planet ekstra surya lainnya adalah adanya 7 planet yang mengorbit pada bintang HD 10180.

Sementara, penemuan planet lainnya yang juga memukau adalah Gliese 581g, planet ekstra surya dikatakan mengorbit bintangnya pada jarak yang tak terlalu panas ataupun dingin, seperti bumi mengorbit matahari. Digadai-gadai beberapa planet tersebut jadi tujuan manusia sebagai pengganti bumi.


4. Penemuan Metamaterial

lifeboat.com
Penemuan ini dilakukan oleh Profesor Martin McCall dan Imperial College, London. Metamaterial yang dibuat dikatakan bisa “mengaduk” aliran energi elektromagnetik. cahaya yang melewati metamaterial tersebut akan terhambur secara tidak merata, membentuk gap antara ruang dan waktu.

Sehubungan dengan metamaterial, bisa lihat di artikel alat-penyusut-benda-buatan-china

5. Muons
Para ilmuwan mengatakan bahwa jumlah materi dan anti materi yang dihasilkan sebelum big bang haruslah berbeda. Hanya perbedaan itulah yang memungkinkan terciptanya semesta. Sebelumnya, perbedaan itu hanya mungkin dalam teori.

Percobaan partikel di Fermilab menemukan bahwa muons (partikel sub atomik seperti halnya elektron) yang dihasilkan memiliki kelebihan 1% anti muons. Perbedaan muons dan anti muons tersebut memang tidak terlalu banyak. Namun, para ilmuwan mengatakan bahwa jumlah itu cukup untuk memacu terciptanya semesta.


 
6. Bulan Lebih Basah Daripada Sahara

 en.newsbharati.com
Misi Lunar Crater Observation and Sensing Satellite (LCROSS) berhasil menemukan keberadaan air di bulan cukup mengejutkan. Air yang terdapat di kutub selatan bulan itu terdapat dalam bentuk es yang tercampur dengan materi lain. Para peneliti mengatakan, es tersebut bisa diolah menjadi air murni. Dan jumlahnya lebih banyak daripada air di Gurun Sahara.


7. Piramida Teotihuacan di Meksiko
 
Para arkeolog yang meneliti Piramida Teotihuacan berhasil menemukan koridor selebar 12 kaki lengkap dengan bagian atapnya. Dengan penemuan koridor tersebut, para arkeolog berharap bisa mengetahui jalan menuju pemakaman para rabi atau pemimpin agama dalam peradaban Mexico tersebut.



8. Penemuan Australopithecus sediba
Para ilmuwan menemukan fosil Australopithecus sediba, sebuah spesies manusia purba di wilayah Malapa, Afrika Selatan. Fosil tersebut diduga berasal dari masa 2 juta tahun yang lalu. Para palaentolog menduga, fosil tersebut berkaitan dengan fosil manusia purba Homo erectus yang secara evolusioner kemudian berkembang menjadi Homo sapIens atau manusia modern.


Penulis : Yuni Yusnia
Sumber : Apa Kabar Dunia

Jumat, 05 Juni 2015

Kisah Inspiratif




Arthur Stewart, Mantan Pecandu narkoba Yang Sukses Menjadi General Manager


       Petualangan lelaki berwajah indo, di dunia narkotika, psikotropika dan zat adiktif (NAPZA) ini dimulai sejak kelas 1 SMP. Saat itu Arthur sudah mulai mencoba menggunakan obat-obat penenang dan ganja karena mengikuti tren pergaulan.

Kepada NapzaIndonesia.com, Arthur, mengaku saat mulai menggunakan NAPZA, Ia kurang memahami dampak negatif yang ditimbulkan dari obat-obatan yang dikonsumsinya itu.
Pada 1992, seiring dengan berjalannya waktu, Arthur yang saat itu sudah duduk di bangku SMA makin menjadi. Dari coba-coba menggunakan ganja, Ia mulai menggunakan heroin.
Saat menggunakan hard drugs ini, Ia sudah tahu pasti bahaya apa yang menantinya. Tapi rasa ingin tahu dan keinginan untuk mendapatkan kenikmatan yang “lebih” telah membuat Ia mengabaikan kecemasan akan dampak buruk heroin.
“Dalam waktu singkat, heroin yang dikonsumsi dengan cara dihirup tidak lagi memuaskan, saya pun mulai menggunakan heroin dengan cara menyuntik.” ujar lelaki kelahiran 7 Juli ini.
3 tahun berada dalam ketergantungan heroin membuat kehidupan Arthur bertambah buruk. Satu persatu kawan dan sahabat mulai menjauhinya, dan keluarga sering memperingatkan Arthur untuk kembali menata hidupnya.
“Hidup saya menjadi tidak teratur dan hanya terpaku pada satu tujuan, yakni bagaimana bisa mendapatkan kebutuhan obat untuk hari itu.” imbuh lelaki yang saat di kota asalnya dahulu sempat tergabung dalam perkumpulan Bikers Brotherhood Bandung (BBB) ini.
Tiga tahun kemudian, Arthur memutuskan untuk menempuh terapi dan rehabilitasi pada sebuah klinik ketergantungan NAPZA di Singapura. Selama 2 tahun di negeri Singa ini, Ia berjuang untuk mengalahkan ketergantungannya pada NAPZA dengan bertahan menjalani pengobatan di klinik tersebut.
Akibat menggunakan NAPZA,  salah satu ginjalnya harus diangkat, dan fungsi lever-nya pun menurun. Arthur menjadi lebih pelupa dan mengalami kesulitan untuk mengendalikan temperamen. Arthur juga masih menderitainsomnia yang biasa menghinggapi para mantan pengguna NAPZA.
Dokter mewajibkan dirinya untuk selalu menjaga pola makan serta istirahat yang cukup untuk mempertahankan kesehatannya.

Dari Bandung Menuju Bali
Pada 1997, Arthur kembali ke Indonesia. Ia-pun memutuskan untuk meninggalkan Bandung untuk menuju ke Bali. Keputusannya ini adalah untuk menghindari lingkungan pergaulannya yang lama, yang belum lepas dari penggunaan NAPZA ilegal.
Keinginan kuat Arthur untuk mengubah hidupnya dengan cara pindah ke Bali, tidaklah sia-sia. Di Bali cita-citanya untuk mengembangkan hobi lama di bidang perakitan motor besar tercapai.
Tekad yang kuat dari Arthur untuk membuka lembaran baru hidupnya di Bali pun berbuah manis. Di Pulau Dewata ini, Ia bertemu dengan Steven Malotsis (41), seorang pengusaha asal Melbourne – Australia. Mereka pun kemudian bekerjasama mengembangkan sebuah usaha persewaan dan perakitan motor besar jenis chopper yang berlokasi di kawasan jalan Melasti, Legian-Bali.
Perusahaan yang didirikan pada 2007 lalu ini, sampai sekarang menjadi satu-satunya tempat acuan bagi para penggemar chopper yang berkunjung ke Bali, baik sekedar untuk menyewa atau memesan motor chopper rakitan dan modifikasi sesuai keinginan mereka.
Chopper Heaven yang dikelolanya ini, telah membawa Arthur meraih sukses dalam dunia yang sangat Ia minati, motor besar.
“Tidak kurang dari 20 klub motor besar dari mancanegara menjadikan Chopper Heaven tempat singgah untuk bertukar informasi tentang motor Chopper.” ujar General Manager Chopper Heaven ini.
Tidak hanya jadi tempat rujukan dunia motor besar semata, Arthur dan Chopper Heaven yang dikelolanya pun kerap menghadiri beragam kegiatan motor besar internasional.
Kepada NapzaIndonesia.com, Arthur merasa bangga bahwa Ia dapat mengubah hidupnya menjadi lebih berguna dan terarah pada saat berhasil meninggalkan penggunaan hard drugs. Ia yakin, keberhasilannya ini dapat juga diraih oleh teman-teman lain yang saat ini masih berada dalam ketergantungan NAPZA.
“Kunci keberhasilan saya karena ada dukungan dari keluarga serta tekad kuat dari dalam diri saya sendiri untuk meninggalkan dunia penyalahgunaan NAPZA.” papar lelaki tidak pernah malu mengakui keberadaan dirinya sebagai mantan pengguna NAPZA.
Ia berharap dengan berbagi kisah hidupnya ini, Ia dapat menjadi inspirasi bagi teman-teman pengguna NAPZA lainnya untuk dapat meraih kehidupan yang lebih baik.

Penulis : Yuni Yusnia
Sumber : NapzaIndonesia


Karya Sastra


Persahabatan Putih-Merah
Karya : Yuni Yusnia

            Pagi itu pagi yang cerah. Kuawali dengan senyuman dan sedikit sarapan sebelum Aku berangkat ke sekolah. Pukul menunjukan 06.30 saat Aku tiba di sekolah. Koridor yang belum terlalu ramai karena bel sekolah masih sekitar setengah jam untuk berbunyi menandakan kelas belum segera dimulai. Aku berjalan menuju kelas yang berada di lantai dua. Tepat di sebelah kiri tangga yang Aku lewati. Kelas pun masih sepi. Hanya segelintir murid yang sedang duduk di kursinya atau sekadar menulis-nulis di papan tulis. Aku beranjak menuju kursiku yang ada di baris ke empat lalu duduk dan mengeluarkan buku pelajaran sekadar untuk menemaniku di kelas. Beberapa belas menit kemudian, sudah banyak murid-murid kelas V A memasuki kelas. Termasuk Alvi, Afifah, dan Sarah yang akhir-akhir ini dekat denganku. Sedikit berbincang-bincang dengan teman-temanku sebelum bel masuk berbunyi dan guru memasuki ruang kelas. Diawali dengan do’a, kamipun mulai belajar. Aku lupa pelajaran hari itu, namun kurasa kami belajar dengan sangat serius namun menyenangkan. Kami bertanya-tanya tentang apa yang belum dipahami atau berdiskusi dengan guru kami. 

         Sudah 2 pelajaran berlalu, dan bel istirahat mulai berbunyi. Aku memasukkan kembali buku-buku pelajaran ke dalam tas lalu beranjak menuju kantin. Kami terbiasa mengantri untuk membeli jajan. Setelah itu, kami kembali ke lantai atas menuju kelas. Saat itu Aku sedang bersama dengan Alvi, Afifah, dan Sarah. Entahlah, kami selalu berempat akhir-akhir ini. Biar kudeskripsikan. Alvi adalah cewek yang sedikit bergaya saat datang ke sekolah. Ia memiliki style-nya sendiri yang bisa dibilang beda dengan teman-temannya yang lain. Afifah si periang yang pandai berbicara. Ia selalu mendapatkan topik untuk dibicarakan dan terkadang bisa bersifat kekanak-kanakkan. Sarah si pendiam yang pintar. Ia memang cenderung pendiam dan malu-malu. Namun, Ia sangat pintar dan hampir selalu mendapatkan rangking 1 di kelas. Aku, kurasa Aku tidak perlu mendeskripsikannya. 

          Singkat cerita, kami sedang berada di dekat tangga seraya menghabiskan jajan yang telah kami beli. “Eh, kok kita berempat terus sih?” ucap Alvi yang kala itu sedang menyantap makaroni sausnya. “Iya ya. Kenapa kita enggak jadi sahabatan aja?” celetuk Afifah saat mendengar pertanyaan Alvi.  “kita sahabatan yuk, kita bikin nama yang bagus gitu buat persahabatan kita.” Usulku, Sarah hanya mengangguk mengiyakan. “kira-kira apa yah yang bagus.” Afifah berbicara sambil mengangkat kepala dan menempelkan jari telunjuk kanan ke dagunya, seolah sedang berfikir keras. “Iyah. Apa yah?” kata Sarah. “Aha! Gimana kalau..... AL...SA...FI...YU... iyah, ALSAFIYU. Alvi, Sarah, Afifah, Yuni.” Seperti mendapat durian runtuh, dengan girang Alvi memberitahu idenya. “Lumayan juga tuh. Lumayan bagus.” Afifah menimpali. “Tapi.. yah juga sih bagus, dari nama kita lagi. Yaudah deh, ALSAFIYU aja.” Aku mulai menyetujui “kamu mau gak Sar, kamu setuju kan sama idenya Alvi?” tanya Afifah kepada Sarah. “Iyah. Aku setuju kok. Kita resmikan hari ini jadi hari persahabatan kita.” Sarah mulai memberi ide. “Tapi, apa kita benar-benar bakalan bersama terus. Maksud Aku, gak akan berpisah dan tetap ingat sama persahabatan kita?” yang lain terlihat bingung dan saling memandang satu sama lain. “Yah kita jalanin aja dulu.” Afifah mulai berkomentar. “Aku sih maunya kita tetap bersama dan gak bakal lupa sampai SMP, SMA, Kuliah, pokoknya sampai seterusnya deh.” Sarah berujar dengan mengayunkan tangannya. “Iya, mendingan kita jalanin aja dulu. Mudah-mudahan sih kita bakalan sama-sama terus.” Alvie mulai berbicara. “Oke. Sekarang kita resmi bersahabat. Yeayy.” Ucapku riang lalu diikuti oleh sahabat-sahabat baruku yang berjingkrak-jingkrak.

***

            Hari itu, hari Selasa. Ada pelajaran Seni Budaya pada jam pelajaran terakhir. Dalam pertemuan kali ini, kami membahas tentang Seni Tari. Pak Nanang mulai menjelaskan. “Selasa depan, buat kelompok masing-masing 4 orang dan menari di depan kelas dengan lagu Bulanbu.” Selasa depan? Bikin kelompok? 4 orang dan menari? Tunggu, 4 orang? Apa itu artinya; Aku, Alvi, Sarah, dan Afifah? Akan sekelompok? Dan menari? Oh sungguh kebetulan yang luar biasa. Aku mulai menatap mereka satu persatu sambil tersenyum, dan entah bagaiman kejadiannya mereka bertiga pun ikut tersenyum. Sepertinya ide yang ada di kepalaku dan di kepala sahabat-sahabatku sama. Ini adalah pertanda bagus.

            Saat bel pulang berbunyi, kami semua mulai berdo’a dan pulang setelah membicarakan konsep menari untuk Selasa yang akan datang. Seperti biasa, kami berempat berjalan beriringan dan membicarakan konsep tari yang akan kita tampilkan. Tidak perlu menanyakan apakah kita sekelompok. Karena itu keinginan kita. “Eh, kita mau narinya kaya gimana nih, hari Sabtu kita latihan di rumah Sarah yuk.” Afifah mulai membuka pembicaraan diantara kami. “Aku sih mau-mau aja, terserah kalian.” Ucapku seraya mengangkat bahu. “Aku juga mau asal izin dulu.” Alvi berbicara seraya membenarkan posisi kerudungnya. Ingat, Dia itu overprotektif terhadap penampilan. “kalau kamu Sar?” sambung Alvie. “Aku malah senang kalian semua mau main ke rumah Aku.” Ucapnya membuat kami semua tersenyum. Tinggal tunggu sampai hari Sabtu dan kami akan latihan. Kami mulai berpisah. Aku berbelok ke arah kanan, Alvi kearah kiri dengan Sarah, dan Afifah menaiki angkot ke arah Anisa.

***

            Kami berempat telah kumpul di rumah Sarah setelah pulang sekolah pada hari Sabtu yang sudah kami janjikan pada pukul 11 siang. Kami tidak langsung latihan, namun meminum es Bubble dan sedikit bercanda untuk menghilangkan penat setelah berlama-lama Pramuka di lapangan dengan cuaca panas. “Kita mulai sekarang aja yuk.” Alvi mulai berdiri dan meletakkan esnya di lantai. “Nanti aja deh, masih capek tau.” Ucap Afifah sambil menyedot es Bubblenya. “Udahlah cepetan. Kita kan mau hasilnya bagus, lagian kalau udah selesai nanti kita bisa ngobrol lagi.” Alvi memang sedikit keibuan, karena Dia yang paling tua diantara kami berempat. “Oke. Ayo, ayo.” Aku mulai menarik tangan Afifah dan Sarah.
            “Bukan begitu, yang luwes sedikit. Bukan maju, tapi mundur. Itu tangannya salah seharusnya begini.” Alvi tak henti-hentinya menasehati kami. Memang Alvi yang pandai menari dan Dia pun yang membuat konsep tariannya. Sarah yang paling gampang salah karena badannya yang kurang luwes. Afifah agak keras kepala jika dinasehati oleh Alvi. Ia bersikukuh kalau Ia benar dan Alvi yang salah dan itu beberapa kali menyebabkan pertengkaran kecil diantara keduanya. Kalau Aku sih, cepat lupa gerakannya. Latihan sempat terhenti beberapa menit saat Afifah dan Alvi bertengkar. Mereka saling menjauh dan tidak bicara. Sarah yang sedang duduk di kursi ruang tamu karena merasa kelelahan merasa bingung harus berbuat apa. Memang Aku yang harus turun tangan. “Udahlah ayo kita mulai lagi, jangan marah-marahan gitu. Kita kan sahabat.” Aku berbicara di hadapan mereka berdua. Suasana sudah mulai menghangat dan kami pun meneruskan latihan yang sempat tertunda.

***
            “Mudah-mudahan kita yang paling bagus tampilnya yah.” Ucap Alvie saat kami berada di dekat tangga, tempat favorit kami. “Iya dong. Siapa dulu koreografernya.” Afifah berujar dan melirik Alvi membuat wajahnya bersemu. “Enggak ah. Kita kan sama-sama yang ngerancang gerakannya.” “Tapi gak akan sebagus kalau gak ada kamu Vi.” Ucap Sarah mengingatkan. Kami hanya saling tersenyum. Alvie dan Afifah sudah berbaikan kembali. Yah, namanya juga sahabat. Paling marahan Cuma beberapa menit, sesudah itu baikan lagi.
            Pelajaran keempat sudah di mulai. Pak Nanang mulai menyuruh para murd laki-laki untuk menyusun meja untuk dijadikan panggung kecil di depan kelas. Lalu, pak Nanang memainkan keyboard dengan lagu Bulanbu. Kelompok kami yang maju pertama. Kami menari dengan sangat indah dan kompak hingga selesai. Lalu mulai bercerita-cerita tentang penampilan kami tadi. Lalu, Ulfa dan kelompoknya maju dan disusul oleh Erik dan kelompoknya. Akhirnya, kelompok kita yang paling bagus karena kompak dengan gerakan yang sederhana. walaupun tidak mendapat hadiah dan hanya sekadar bertanding biasa kami sangat senang dan merasa gembira karena telah berhasil menampilkannya. Sejak itu, kami saling bersama hingga kelas VI SD dan berpisah semenjak lulus dan memasuki SMP.

***

            Segalanya telah berubah. Afifah yang pesantren dan tidak dapat saling bertemu. Sarah yang saat itu bersekolah di SMPN 5 Tangerang, Alvi bersekolah di SMP 15 Tangerang dan mulai melupakan persahabatan kami, dan Aku yang bersekolah di SMP Perintis 1 Sepatan membuat kami jarang bertemu. Karena kami telah memiliki kesibukan baru dan teman baru. Namun, aku sangat merindukkan sahabat-sahabat lamaku. Semoga kalian tetap mengingat persahabatan kita dan akan selalu tersimpan bersamaan dengan memori tentang kita. Aamiin...


Penulis : Yuni Yusnia

Penanggulangan Narkoba Dalam Prespektif Agama

Didalam pandangan Agama narkoba adalah barang yang merusak akal pikiran, ingatan, hati, jiwa, mental dan kesehatan fisik seperti halnya khomar. Oleh karena itu maka Narkoba juga termasuk dalam kategori yang diharamkan Allah SWT. Hal ini sesuai dengan firman AllahSWT, Hadits Rasulullah SAW dan juga ajaran-ajaraan agama lainnya, antara lain sebagai berikut :
1. Janganlah kamu jerumuskan dirimu kepada kecelakaan / kebiasaan (sebagai akibat tangan) tangan-tanganmu. (Q.S. Al-Baqarah : 195).
2. Dan Janganlah kamu membunuh dirimu (dengan mencapai sesuatu yang membahayakanmu). Karena sesungguhnya Allah Maha Kasih Sayang kepadamu. (Q.S. An-Nisa : 29).
3. Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya ( meminum ) Khamar, ( berkorban ) untuk Berhala, mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan syaitan, maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapatkan keberuntungan. (Q.S. Al-Maidah : 90).
4. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian diantara kamu lantaran ( minuman ) Khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sholat, maka berhentilah kamu ( dari mengerjakan pekerjaan itu ). (Q. S. Al-Maidah : 91).
5. Mereka bertanya kepadamu tentang Khomar dan Judi, katakanlah pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar daripada manfaatnya. (Q.S. Al-Baqarah : 219).
6. Melarang Rasulullah SAW daripada tiap-tiap barang yang memabukkan dan melemahkan akal dan badan. (H.R. Ahmad).
7. Tiap-tiap barang yang memabukkan adalah haram. (H.R. Bukhari dan Muslim).
8. Setiap benda yang memabukkan banyaknya maka sedikitnya haram. (H.R. Ahmad, Abu Daud, Turmuzi, NasaI, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).

Penanggulangan Narkoba
Mengingat betapa dahsyatnya bahaya yang akan ditimbulkan oleh Narkoba dan betapa cepatnya tertular para generasi muda untuk mengkonsumsi Narkoba, maka diperlukan upaya-upaya konkrit untuk mengatasinya. Upaya-upaya tersebut antara lain adalah :
1. Meningkatkan iman dan taqwa melalui pendidikan agama dan keagamaan baik di sekolah maupun di masyarakat. 
2. Meningkatkan peran keluarga melalui perwujudan keluarga sakinah, sebab peran keluarga sangat besar terhadap pembinaan diri seseorang. Hasil penelitia menunjukkan bahwa anak-anak nakal dan brandal pada umumnya adalah berasal dari keluarga yang berantakan (broken home).
3. Penanaman nilai sejak dini bahwa Narkoba adalah haram sebagaimana haramnya Babi dan berbuat zina.
4. Meningkatkan peran orang tua dalam mencegah Narkoba, di Rumah oleh Ayah dan Ibu, di Sekolah oleh Guru/Dosen dan di masyarakat oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat serta aparat penegak hukum.

Sikap Pecandu
Adapun sikap yang harus dilakukan oleh pecandu Narkoba sesuai dengan tuntunan ajaran agama adalah :
1. Bersabar sebab sikap sabar adalah merupakan sebuah kepasrahan diri terhadap AllahSWT atas qudrat dan irodatNya sehingga yang bersangkutan dapat menerimanya sebagai sebuah kenyataan.
2. Bertaubat kepada Allah SWT sehingga tidak mengulanginya lagi di kemudian hari.
3. Taqarrub Ilallah yaitu mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan banyak melaksanakan ibadah baik ibadah mahdhah maupun ibadah ghairu mahdhah.
4. Berdoa kepada Allah SWT sehingga mendapat petunjuk dan pertolongan dari Allah SWT.

Sikap Terhadap Pecandu
Adapun sikap yang harus kita lakukan terhadap pecandu Narkoba sesuai dengan tuntunan ajaran agama adalah :
1. Membimbing yang bersangkutan ke Jalan Yang Benar sehingga si pecandu tetap percaya diri, yakin taubatnya diterima Allah SWT dan tetap beramal sholeh sampai dengan akhir hayat.
2. Memperlakukan yang bersangkutan scara manusiawi dan tidak mengkucilkannya dari pergaulan sehari-hari, baik dalam keluarga, masyarakat maupun jamaah ibadah.
3. Meringankan penderitaan bathin yang bersangkutan sehingga senantiasa bersabar dan berusaha untuk dapat menghindarinya.

Dibagikan Oleh Siti Nurhaliza
Sumber : http://riau1.kemenag.go.id/

Sosok

Anang Iskandar, Kepala Badan Narkotika Nasional

Anang Iskandar lahir pada 18 Mei 1958 di Mojokerto, Jawa Timur. Beliau adalah tokoh kepolisian Indonesia dan perwira tinggi aktif yang sekarang menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional.

Pria yang memiliki hobby fotografi ini lahir dari pasangan Suyitno dan Raumah. Ayahnya bekerja sebagai pencukur rambut. Kehidupannya yang sederhana dan kurangnya biaya, membuat Iskandar tidak bisa melanjutkan cita-citanya untuk masuk ke fakultas peternakan. Namun, kerja kerasnya tak sampai disitu. Ia juga mengikuti seleksi AKABRI (Akademi Angkatan Bersenjata Repubik Indonesia). Bukan hanya menjadi sebuah kebanggaan besar untuk diri dan keluarganya saat ia dinyatakan lulus seleksi AKABRI, tetapi juga menjadi penentu nasib karirnya di bidang kepolisian.

Pada tanggal 15 Maret 1982, Anang Iskandar dilantik menjadi Perwira Muda, lalu ditempatkan sebagai Kepala Polisi untuk wilayah Polda Nusa Tenggara Gabungan (sekarang Polda Bali). Karirnya melonjak ke atas ketika ia dipercaya sebagai Kapolsek wilayah Denpasar Selatan, dan kemudian Kapolsek untuk daerah Kuta. Anang dikenal oleh rekan-rekannya sesama polisi karena ketegasannya dalam menjabat dan mengambil keputusan. Karirnya terus menjulang ke atas, hingga ia dilantik sebagai salah satu pejabat kepolisian wilayah ibu kota, Kasat Serse Polres Tangerang. Anang pernah memegang tongkat komando tertinggi kepolisian di Kabupaten Blitar dan Kediri, Jawa Timur.

Pria yang dikenal murah senyum ini, pernah bertindak sebagai Kepala SPN (Sekolah Polisi Negeri) di Mojokerto dan di SPN Lido Polda Metro Jaya. Selain itu, Anang juga pernah dipercaya sebagai Kapolres Metro Jaya Jakarta Timur dan seterusnya pada 11 Januari 2006 ia dilantik sebagai Kapolwiltabes Surabaya.

Penulis  : Siti Nurhaliza
Sumber : merdeka.com

Aktivitas STN

Hai readers!
Aktivitas STN (Sekolah Tunas Nusantara) kali ini berbeda dengan yang sebelumnya kami posting. Ini adalah aktivitas di luar STN, kerja samanya OSIS dengan DKM Masjid At-Taubah dan Karang Taruna dalam acara Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW bersama H. Rhoma Irama. Sebelumnya sudah dibacakan artikel kami tentang Isra Mi'raj? Kalo belum, coba diread yaa! :)
Kegiatan ini berlangsung pada hari selasa, 2 Juni 2015 pukul 09.00 s.d <12.00 WIB. Tapi, kami sebagai panitia tentu saja datang lebih awal yaitu sekitar jam 08.00 WIB. Letak Masjid At-Taubah tidak jauh dari lokasi sekolah kami yaitu di daerah Total Persada Raya.
Sambil menunggu kedatangan H. Rhoma Irama, acara dibuka dengan penampilan qosidah RW 08. Kami tidak begitu memperhatikan  penampilan tersebut karena kami fokus dengan tugas kami. Kami dan anggota Karang Taruna menyambut tamu dan memberikannya bingkisan makanan. Tidak semudah yang dibayangkan loh! Harus teliti memperhatikan tamu yang datang, jangan sampai ada yang terlewat dan tidak diberikan makanan. Kasihan kan! kalo mereka harus menghadiri acara penting seperti itu dengan perut kosong. Dan adalagi yang menjadi hal tersulit bagi kami yaitu perbedaan intruksi yang diberikan oleh panitia lain. Misalnya, ketua Karang Taruna yaitu Kak Seno Kurniawan memberikan instruksi bahwa yang diberikan bingkisan makanan hanya orang dewasa untuk menghemat stok makanan sedangkan pantia DKM memberikan instruksi setiap orang diberikan satu bingkisan makanan. Huft, membuat kami berada dalam keadaan dilematis! Akhirnya, kami memutuskan untuk melihat dari bentuk fisik tamu undangan tersebut. Jadi ga adil deh! Kasihan juga kan anak kecil yang datang bersama orang tuanya hanya mendapatkan satu bingkisan makanan. Tak apalah, berdua kan lebih baik. Jadi saling berbagi yaa:)
Saat yang dinanti-nanti jama'ah tiba, kedatangan H. Rhoma Irama disambut meriah oleh semua tamu undangan yang hadir. Sampai suasana menjadi agak rusuh, karena jama'ah berdesakan ingin melihat langsung Bang Haji yang berada di atas panggung. Beliau menyapa tamu undangan dengan menyanyikan beberapa lirik dari lagunya yang berjudul "Menunggu", lalu beliau meresmikan pembukaan Masjid At-Taubah dan dilanjutkan dengan ceramah.

Ini pengalaman kami, apa pengalamanmu?
Bingkisan Makanan
OSIS STN
Terakhir, kami persembahkan dokumentasinya :)

Kak Seno (Ketua Karang Taruna)

Lagi kehausan


Pakai sepatu bareng yy :)
Agung







Belum dimulai
Grupi OSIS STN

Setelah mengelilingkan kotak amal




Menjajaki dagangan
*Iseng
Let's go!
Bersama Karang Taruna
Penulis : Siti Nurhaliza

                                                       







Hari Anti Narkoba Internasional


Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) diperingati di seluruh dunia setiap tanggal 26 Juni. Acara ini diperingati dengan berbagai cara guna untuk memperingatkan kita betapa bahayanya penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang dalam kehidupan manusia.
Di Indonesia, peringatan HANI identik dengan kata ‘penyuluhan’. Dimana anggota BNN memberikan penerangan dan penyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba di kalangan para siswa/pelajar pendidikan menengah, mahasiswa, dan para pegawai di lembaga Negara/Pemerintah maupun para pekerja swasta/wiraswasta/buruh di perusahaan yang rentan dan beresiko tinggi dari penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba dengan tujuan supaya mereka tidak menyalahgunakan narkoba dan terlibat peredaran gelap narkoba.

Poin penting dari penentuan 26 Juni sebagai hari anti narkoba internasional adalah memperjelas perang terhadap penyebaran barang haram ini di dunia khususnya fenomena kecanduan dan dampak berbahaya lain dari narkoba.

Ditulis oleh : Siti Nurhaliza
Diramu dari berbagai sumber

Selasa, 05 Mei 2015

Isra Mi'raj


Pengertian / Definisi Isra dan Mi’raj
Isra Mi’raj adalah dua bagian dari perjalanan yang dilakukan oleh Muhammad dalam waktu satu malam saja. Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada peristiwa ini Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam mendapat perintah untuk menunaikan shalat lima waktu sehari semalam.


Isra’ dan Mi’raj merupakan dua cerita perjalanan yang berbeda. Isra’ merupakan kisah perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Yerussalem. Sedangkan Mi’raj merupakan kisah perjalanan Nabi dari bumi naik ke langit ketujuh dan dilanjutkan ke Sidratul Muntaha (akhir penggapaian) untuk menerimah perintah di hadirat Allah SWT.


Namun karena dua peristiwa ini terjadi pada waktu yang bersamaan maka disebutlah peristiwa Isra’ Mi’raj. Selama perjalanan Nabi ditemani Malaikat Jibril dengan menunggangi Buraq. Peristiwa Isra’ Mi’raj terjadi dalam waktu singkat, yaitu hanya dalam satu malam.

Isra Mi’raj terjadi pada periode akhir kenabian di Makkah sebelum Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam hijrah ke Madinah. Menurut al-Maududi dan mayoritas ulama, Isra Mi’raj terjadi pada tahun pertama sebelum hijrah, yaitu antara tahun 620-621 M. Menurut al-Allamah al-Manshurfuri, Isra Mi’raj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian, dan inilah yang populer.

Namun demikian, Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri menolak pendapat tersebut dengan alasan karena Khadijah radhiyallahu anha meninggal pada bulan Ramadan tahun ke-10 kenabian, yaitu 2 bulan setelah bulan Rajab. Dan saat itu belum ada kewajiban salat lima waktu. Al-Mubarakfuri menyebutkan 6 pendapat tentang waktu kejadian Isra Mi’raj. Tetapi tidak ada satupun yang pasti. Dengan demikian, tidak diketahui secara persis kapan tanggal terjadinya Isra Mi’raj.

Peristiwa Isra Mi’raj terbagi dalam 2 peristiwa yang berbeda. Dalam Isra, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam “diberangkatkan” oleh Allah SWT dari Masjidil Haram hingga Masjidil Aqsa. Lalu dalam Mi’raj Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit sampai ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi. Di sini Beliau mendapat perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan salat lima waktu.

Bagi umat Islam, peristiwa tersebut merupakan peristiwa yang berharga, karena ketika inilah salat lima waktu diwajibkan, dan tidak ada Nabi lain yang mendapat perjalanan sampai ke Sidratul Muntaha seperti ini. Walaupun begitu, peristiwa ini juga dikatakan memuat berbagai macam hal yang membuat Rasullullah SAW sedih.

Sejarah / Kisah Perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW
Perjalanan dimulai Rasulullah mengendarai buraq bersama Jibril. Jibril berkata, “turunlah dan kerjakan shalat”.

Rasulullahpun turun. Jibril berkata, “dimanakah engkau sekarang ?”

“tidak tahu”, kata Rasululullah.

“Engkau berada di Madinah, disanalah engkau akan berhijrah “, kata Jibril.

Perjalanan dilanjutkan ke Syajar Musa (Masyan) tempat penghentian Nabi Musa ketika lari dari Mesir, kemudian kembali ke Tunisia tempat Nabi Musa menerima wahyu, lalu ke Baitullahmi (Betlehem) tempat kelahiran Nabi Isa AS. Kemudian terjadilah peristiwa pembelahan dada Nabi Muhammad untuk disucikan dengan air Zamzam oleh Malaikat Jibril di samping Ka’bah sebelum berangkat ke Masjidil Aqsha di Yerussalem sebagai kiblat nabi-nabi terdahulu.

Sesampainya di Yerussalem, Jibril menurunkan Rasulullah dan menambatkan kendaraannya. Setelah Rasululullah memasuki masjid ternyata telah menunggu Para nabi dan rasul. Rasulululah bertanya : “Siapakah mereka ?”

“Saudaramu para Nabi dan Rasul”.

Nabi Muhammad kemudian menjadi imam bagi nabi-nabi terdahulu ketika melaksanakan salat sunnah dua rakaat di Masjidl Aqsa. Jibril membawa dua gelas minumam berisi susu dan arak, Nabi memilih susu sebagai isyarat bahwa umat Islam tidak akan tersesat.

Kemudian Jibril membimbing Rasul kesebuah batu besar, tiba-tiba Rasululullah melihat tangga yang sangat indah, pangkalnya di Maqdis dan ujungnya menyentuh langit. Kemudian Rasulullah bersama Jibril naik tangga itu menuju kelangit tujuh dan ke Sidratul Muntaha.

Dan sesungguhnya nabi Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, yaitu di Sidratul Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratull Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dariyang dilihatnya itu dan tidakpula melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.” (QS. An-Najm : 13 – 18).

Di langit pertama Muhammad bertemu dengan Nabi Adam A.S, di langit kedua bertemu dengan Nabi Isa dan Yahya A.S, di langit ketiga bertemu dengan Nabi Yusuf A.S, di langit keempat bertemu dengan Nabi Idris A.S, di langit keenam bertemu dengan Nabi Musa A.S dan di langit ketujuh bertemu dengan Nabi Ibrahim A.S.

Dari Sa’id bin Al Musayyib, dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

« حِينَ أُسْرِىَ بِى لَقِيتُ مُوسَى – عَلَيْهِ السَّلاَمُ – ». فَنَعَتَهُ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- « فَإِذَا رَجُلٌ – حَسِبْتُهُ قَالَ – مُضْطَرِبٌ رَجِلُ الرَّأْسِ كَأَنَّهُ مِنْ رِجَالِ شَنُوءَةَ – قَالَ – وَلَقِيتُ عِيسَى ». فَنَعَتَهُ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- « فَإِذَا رَبْعَةٌ أَحْمَرُ كَأَنَّمَا خَرَجَ مِنْ دِيمَاسٍ ».
- يَعْنِى حَمَّامًا – قَالَ « وَرَأَيْتُ إِبْرَاهِيمَ – صَلَوَاتُ اللَّهِ عَلَيْهِ – وَأَنَا أَشْبَهُ وَلَدِهِ بِهِ – قَالَ – فَأُتِيتُ بِإِنَاءَيْنِ فِى أَحَدِهِمَا لَبَنٌ وَفِى الآخَرِ خَمْرٌ فَقِيلَ لِى خُذْ أَيَّهُمَا شِئْتَ. فَأَخَذْتُ اللَّبَنَ فَشَرِبْتُهُ . فَقَالَ هُدِيتَ الْفِطْرَةَ أَوْ أَصَبْتَ الْفِطْرَةَ أَمَا إِنَّكَ لَوْ أَخَذْتَ الْخَمْرَ غَوَتْ أُمَّتُكَ ».

“Ketika aku diisra’kan (diperjalankan), aku bertemu Musa ‘alaihis salam.” Lalu Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam mensifatinya dengan mengatakan bahwa ia adalah pria yang tidak gemuk yang berambut antara lurus dan keriting serta terlihat begitu gagah.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku pun bertemu ‘Isa.” Lalu beliau mensifati ‘Isa bahwa ia adalah pria yang tidak terlalu tinggi, tidak terlalu pendek dan kulitnya kemerahan seakan baru keluar dari kamar mandi.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku pun bertemu Ibrahim -shalawatullah ‘alaih- dan aku adalah keturunan Ibrahim yang paling mirip dengannya. Aku pun datang dengan membawa dua wadah. Salah satunya berisi susu dan yang lainnya khomr (arak). Lantas ada yang mengatakan padaku, “Ambillah mana yang engkau suka.” Aku pun memilih susu, lalu aku meminumnya.” Ia pun berkata, “Engkau benar-benar berada dalam fithrah. Seandainya yang kau ambil adalah khomr, tentu umatmu pun akan ikut sesat.” (HR. Muslim no. 168).

"Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Q.S Al Isra (17):1)

Selanjutnya Rasulullah melanjutkan perjalanan menghadap Allah tanpa ditemani Jibril. Rasulullah membaca yang artinya : “Segala penghormatan adalah milik Allah, segala Rahmat dan kebaikan“.

Allah berfirman yang artinya: “Keselamatan bagimu wahai seorang nabi, Rahmat dan berkahnya“.

Rasul membaca lagi yang artinya: “Keselamatan semoga bagi kami dan hamba-hamba Allah yang sholeh.”

Berfirman Allah SWT : “Hai Muhammad Aku mengambilmu sebagai kekasih sebagaimana Aku telah mengambil Ibrahim sebagai kesayanagan dan Akupun memberi firman kepadamu seperti firman kepada Musa Akupun menjadikan umatmu sebagai umat yang terbaik yang pernah dikeluarkan pada manusia, dan Akupun menjadikan mereka sebagai umat wasath (adil dan pilihan), Maka ambillah apa yang aku berikan kepadamu dan jadilah engkau termasuk orang-orang yang bersyukur“.

“Kembalilah kepada umatmu dan sampaikanlah kepada mereka dari Ku”. Nabi kemudian menerima perintah untuk membawa amanah Allah berupa salat 50 waktu dalam sehari semalam untuk Nabi Muhammad dan umatnya.

Kemudian Rasulullah turun ke Sidratul Muntaha. Dalam perjalanan pulang di langit keenam, beliau bertemu Musa A.S. Terjadilah percakapan di antara keduanya, Musa menanyakan apa yang dibawa Muhammad setelah menghadap Allah. Muhammad kemudian menjelaskan mengenai perintah untuk melakukan salat 50 waktu dalam sehari semalam. Musa lantas menyuruh Muhammad untuk kembali menghadap Allah dan meminta keringanan.

Muhammad lantas kembali kehadirat Allah untuk meminta keringanan. Permintaan tersebut dikabulkan, perintah salat diturunkan menjadi 45 kali. Setelah itu Muhammad kembali dan bertemu lagi dengan Musa. Dikisahkan Nabi Muhammad SAW sempat beberapa kali pulang pergi untuk meminta keringanan salat, hingga akhirnya turun menjadi lima kali dalam waktu sehari semalam.

Setelah perintah salat diturunkan menjadi lima waktu dalam sehari semalam, dikisahkan bahwa Nabi Musa masih menyuruh Muhammad untuk meminta keringanan. Tapi Nabi Muhammad tidak berani lagi melakukannya karena malu pada Allah, ia pun rela dan ikhlas dengan ketentuan tersebut. Nabi akhirnya kembali dengan membawa perintah salat selama lima waktu yang kita kenal sebagai salat Subuh, Zuhur, Asar, Magrib dan Isya.

Kemudian Jibril berkata : “Allah telah memberikan kehormatan kepadamu dengan penghormatan yang tidak pernah diberikan kepada seorangpun dari makhluk Nya baik malaikat yang terdekat maupun nabi yang diutus. Dan Dia telah membuatmu sampai suatu kedudukan yang tak seorangpun dari penghuni langit maupun penghuni bumi dapat mencapainya. Berbahagialah engkau dengan penghormatan yang diberikan Allah kepadamu berupa kedudukan tinggi dan kemuliaan yang tiada bandingnya. Ambillah kedudukan tersebut dengan bersyukur kepadanya karena Allah Tuhan pemberi nikmat yang menyukai orang-orang yang bersyukur”.

Lalu Rasulullah memuji Allah atas semua itu.

Kemudian Jibril berkata : “Berangkatlah ke surga agar aku perlihatkan kepadamu apa yang menjadi milikmu disana sehingga engkau lebih zuhud disamping zuhudmu yang telah ada, dan sampai lah disurga dengan izin Allah SWT. Tidak ada sebuah tempat pun aku biarkan terlewatkan”. Rasul melihat gedung-gedung dari intan mutiara dan sejenisnya, Rasul juga melihat pohon-pohon dari emas. Rasul melihat disurga apa yang belum pernah dilihat mata, belum pernah didengar telinga dan tidak terlintas dihati manusia. Semua itu membuat Rasul kagum dan untuk mengejar surgalah mestinya manusia beramal. Kemudian Rasululullah diperlihatkan neraka sehingga rasul dapat melihat belenggu-belenggu dan rantai-rantainya selanjutnya Rasulullah turun ke bumi dan kembali ke masjidil haram menjelang subuh.

Mendapat Mandat Shalat 5 waktu
Agaknya yang lebih wajar untuk dipertanyakan, bukannya bagaimana Isra’ Mi’raj, tetapi mengapa Isra’ Mi’raj terjadi? Jawaban pertanyaan ini sebagaimana kita lihat pada ayat 78 surat al-lsra’, Mi’raj itu untuk menerima mandat melaksanakan shalat Lima waktu. Jadi, shalat inilah yang menjadi inti peristiwa Isra’Mi’raj tersebut.

Shalat merupakan media untuk mencapai kesalehan antara seorang hamba dengan Allah. Shalat juga menjadi sarana untuk menjadi keseimbangan tatanan masyarakat yang egaliter, beradab, dan penuh kedamaian. Makanya tidak berlebihan apabila Alexis Carrel menyatakan : “Apabila pengabdian, sholat dan do’a yang tulus kepada Sang Maha pencipta disingkirkan dari tengah kehidupan bermasyarakat, hal itu berarti kita telah menandatangani kontrak bagi kehancuran masyarakat tersebut“. Perlu diketahui bahwa A. Carrel bukanlah orang yang memiliki latar belakang pendidikan agama, tetapi dia adalah seorang dokter dan pakar Humaniora yang telah dua kali menerima nobel atas hasil penelitiannya terhadap jantung burung gereja dan pencangkokannya. Tanpa pendapat Carrel pun, Al–Qur’an 15 abad yang lalu telah menyatakan bahwa shalat yang dilakukan dengan khusu’ akan bisa mencegah perbuatan keji dan mungkar, sehingga tercipta tatanan masyarakat yang harmonis, egaliter, dan beretika.


Penulis : Yuni Yusnia
Sumber : Lampu Islam